Selasa, 29 April 2008

GWK

GARUDA WISNU KENCANA

Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi dan kebetulan rumah salah satu kakak saya tepat di depan GWK jadi sering deh berkunjung kesana, disamping itu juga sekarang aku kuliah di Politeknik Negeri Bali (PNB) yang letaknya tidak jauh dari GWK, tepatnya sekitar 300 M dari GWK, eh…. malah lebih sering deh jalan-jalan ke sana. Soalnya menyenangkan lho...
Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda. Diambil dari cerita "Garuda & Kerajaannya" dimana rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Proyek milyaran rupiah ini anda bisa jumpai di daerah Ungasan, di atas Jimbaran. Patung Garuda Kencana dibuat oleh seniman asli Bali Nyoman Nuarta. Dengan membawa misi menjadikan patung Garuda Kencana merupakan salah satu keajaiban dunia yang ke 8 dan ke 2 di Indonesia.
Pergelaran atau pertunjukan yang bisa anda saksikan di sini spt Kecak (Tarian tradisional bali yang dimainkan oleh puluhan orang dan mendendangkan cak-cak-cak disetiap gerakannya)
Patung Garuda Kencana baru selesai di Bagian Kepala dan Bahu dan rencananya akan selesai pada tahun 2004.
Bali terkenal sebagai gudangnya pematung kelas dunia. Patung-patung yang ada di Bali biasanya terbuat dari kayu maupun batu dengan ukiran khas Bali yg sangat etnik. Ada sebuah patung yg bagi saya cukup unik dan tentu saja sangat buesaaarrr…yah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).GWK terletak di daerah Bukit Ungasan, Pecatu. Ga jauh kok dari Kuta, palingan 30 menit drive. Daerah Ungasan & Pecatu adalah daerah bukit kapur yg sangat tandus. Diatas bukit inilah, Nyoman Nuarta, seorang dosen di ITB Bandung (kalo ga salah) menuangkan idenya membuat sebuah taman budaya (culture park) dengan sebuah patung raksasa didalamnya. Patung Ini adalah patung Garuda Wisnu Kencana.
Wisnu=Dewa Pemelihara dalam Hindu, Garuda=kendaraan dewa Wisnu, sedangkan Kencana=Emas. Jadi Garuda Wisnu Kencana adalah patung dewa Wisnu menaiki burung Garuda sbg kendaraannya dan berwarna keemasan. Patung ini rencananya berketinggian 146 meter dan merupakan patung tertinggi di dunia (liberty statue ajah lewat…). Cuman saat ini yg baru jadi hanyalah patung dewa Wisnu setengah badan tanpa tangan (22 meter) dan patung kepala garuda saja.Tuh liat aja pict saya ama tamu saya Mas Christian didepan patung Wisnu…busyettt….kecil amat yah kitanya..ck ck ck
Areal GWK dikelilingi oleh bukit2 kapur yg dibelah-belah sedemikian rupa. Saya juga heran gimana mereka bisa melakukan hal itu. Belahan bukit berbentuk balok2 kubus ini memang didesain sedemikian rupa sbg sebuah seni yg akan diukir dgn gambaran relief epic Mahabarata dan Ramayana. Hamparan potongan bukit ini mengapit panggung terbuka (Lotus Pond) yg merupakan tempat diadakannya event2 tertentu spt konser musik, gala dinner, dll. Disini juga sering dilakukan pemotretan utk pra wedding, lokasi dan settingnya lumayan keren sih…
Dari ketinggian lokasi GWK, kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua, Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Sayang memang, megaproyek yg rencananya selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan. Financial problem maybe. Entahlah. Yg jelas, kalo saja proyek ini rampung, hasilnya adalah luar biasaaaa…..
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) setinggi 145 meter dari permukaan tanah di kawasan Jimbaran, Bali selatan, diharapkan mampu menjadi sebuah karya besar bangsa Indonesia. "Generasi dulu mampu mewariskan Candi Borobudur, yang menjadi salah satu keajaiban dunia, maka GWK diharapkan mampu menjadi "trade mark" Bali dan Indonesia di dunia internasional," kata Menbupar Jero Wacik di GWK Cultural Park Bukit Ungasan Jimbaran, 35 km selatan Denpasar, Sabtu. Di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat meninjau lokasi tersebut bersama Kapolri Jendral (Pol) Sutanto, Menlu Hassan Wirajuda dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, ia mengatakan, dengan dukungan semua pihak, patung di atas hamparan seluas 250 hektar itu segera dapat terwujud.
Pembangunan GWK yang dilengkapi dengan fasilitas ruangan-ruangan khusus untuk kegiatan promosi maupun ruang pertemuan bertaraf internasional. Kehadiran fasilitas tersebut akan mampu memperkuat sendi budaya, sistem infrastruktur berkelanjutan dalam memasuki era global, sekaligus menjadi ikon yang strategis dalam mempercepat pengembangan pariwisata Bali maupun secara nasional.
Menbupar Jero Wacik mengatakan, kawasan GWK yang sudah mulai dikenal dunia internasional, dengan dukungan semua pihak diharapkan segera dapat diwujudkan. Presiden SBY telah dua kali berkunjung ke GWK, termasuk kali ini juga menaruh perhatian yang sangat besar agar karya besar monumental itu segera terealisasi, ujar Menbupar Jero Wacik.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar proyek GWK Culture Park yang telah dimulai 17 tahun silam dapat selesai pada tahun 2008 bertepatan dengan seabad hari Kebangkitan Nasional. "Hal itu hendaknya betul-betul menjadi kenyataan, karena waktu yang tinggal lagi dua tahun lagi. Jika semua pihak mempunyai kesungguhan, maka waktu dua tahun itu cukup untuk merampungkannya," ujar Presiden SBY. Penggagas proyek tersebut, I Nyoman Nuartha pembangunan fisik patung GWK baru terealisasi 15 persen, untuk merampungkan sisanya membutuhkan biaya sedikitnya Rp600 miliar.
GWK dan Uluwatu Half Day Tour
GWK dan Uluwatu Tour salah satu pilihan Half Day Tour yaitu jalan-jalan mengunjungi obyek wisata di Bali dengan durasi 6 jam
Jika anda menginginkan wisata jalan-jalan yang tidak menghabiskan banyak waktu sehingga anda mempunyai banyak kesempatan untuk menghabiskan moment liburan dengan kegiatan yang telah anda rencanakan sendiri, program tour half day tour berdurasi 6 jam merupakan pilihan tepat. Salah satu pilihan tour ini adalah GWK dan Uluwatu Tour. Waktu yang dihabiskan dalam tour ini tidaklah begitu lama, kurang lebih 5 jam perjalanan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di belahan Bali selatan. Selain itu, jam keberangkatannyapun sangat fleksibel, anda bisa memulainya pada pagi hari maupun siang hari disesuaikan dengan keinginan anda. Adapun obyek-obyek wisata yang akan anda kunjungi dalan program tour ini adalah : pantai Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Pura Uluwatu, serta acara shopping di Joger. Detail kegiatan dan biaya tour ini dapat anda simak seperti uraian dibawah ini :
Obyek pertama yang dikunjungi adalah Pantai Tanjung Benoa, pantai dengan hamparan pasir putih yang indah di belahan Bali selatan. Pantai ini berair tenang dan bersih serta sangat cocok sebagai tempat rekreasi untuk keluarga. Terdapat berbagai macam olahraga air yang ditawarkan oleh penduduk local seperti jet ski, banana boat, diving, parasailing, dan lain-lain. Tempat ini juga menyewakan boat menuju pulau Penyu, tempat penangkaran dan pemeliharaan penyu terbesar di Bali. Kemudian tour dilanjutkan menuju Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, compleks wisata dimana terdapat patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung Garuda yang rencananya dipakai sebagai icon Bali di dunia international. Makan siang disajikan di Kafu-kafu restaurant. Usai makan siang, beranjak menuju Pura Uluwatu, Pura suci peninggalan Dang Hyang Nirartha dalam misinya menyebarkan agama Hindu di Bali. Dang Hyang Nirartha adalah seorang pendeta suci yang datang ke Bali pada abad ke 16, dan ditempat inilah beliau mengakhiri perjalanannya serta menuju nirwana tanpa meninggalkan jasadnya di dunia. Pura ini dijaga oleh puluhan kera yang konon merupakan pengikut setia Sang Pendeta. Setelah itu tour dilanjutkan menuju Joger, sebuah tempat shopping yang terkenal dengan berbagai souvenir dengan hiasan kata-kata yang unik. Tour usai, kembali ke hotel.


http://www.budpar.go.id/page.php?ic=511&id=316
http://www.liburanbali.com/tour/half-day1.html
http://baliguide.biz/?p=106

Tidak ada komentar: